Matematika & Ilmu Alamiah Dasar
Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar
Apa itu Matematika?
Matematika
adalah ilmu yang memepelajari tentang perhitungan, pengkajian dan menggunakan
nalar atau kemampuan berpikir seseorang secara logika dan pikiran yang jernih. Tidak hanya
berhubungan dengan angka-angka saja tetapi, matematika juga berhubungan atau
mempelajari tentang logika. Karena secara alamiah, logika pada dasarnya sudah
ada sejak manusia itu dilahirkan, karena logika alamiah adalah kinerja akal
budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh
keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. Oleh karena
itu, logika dapat mempengaruhi suatu tingkah laku manusia itu sendiri. Hal ini
sangat berhubungan dengan ilmu psikologi.
Kebanyakan orang
berpikir bahwa matematika tidak ada hubungan nya dengan psikologi karena
orang-orang tersebut berfikir bahwa psikologi hanya mempelajari tentang sosial
dan matematika hanya mempelajari tentang angka-angka. Tapi ternyata, banyak
diantara cabang ilmu matematika, yang diterapkan pada ilmu psikologi, contohnya
: statistika, himpunan, logika, dan lain-lain. Biasanya cabang ilmu – ilmu itu
diterapkan dalam bentuk tes psikologis (statistika), logika yang ada
hubungannya dengan kepemimpinan (kepemimpinan dibahas dalam ilmu psikologi),
dan sebagainya.
Matematika juga bisa
disebut sebagai ilmu Logika, contoh nya pada tes masuk Perguruan Tinggi, para
calon mahasiswa/i biasanya harus mengikuti tes terlebih dahulu, yaiu sebuah tes
tulis dengan materi Bahasa Inggris,dan matematika.
Apa itu Ilmu Alamiah Dasar?
Ilmu
Alamiah Dasar jika dipenggal berasal dari tiga suku kata.Ilmu artinya bagian
dari ilmu pengetahuan manusia.Alamiah artinya terjadi dengan sendirinya dan
dasar artinya permulaan suatu bentuk.Istilah ini berasal dari Eropa Daratan
(Belanda,Jerman,Inggris,dan Amerika).Yang mana istilah ini masuk ke
indonesia pada zaman yang berbeda-beda. Ilmu alamiah dapat dilihat dalam arti
luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas ilmu mencakup semua pengetahuan,
termasuk matematika dan filsafat. Sedangkan dalam arti sempit ilmu mencakup
pengetahuan deskriptif saja, diluar itu adlah non ilmiah.
Ilmu Alamiah Dasar (IAD) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip
dasar yang essensial saja. Bagian-bagian dari Ilmu Alamiah Dasar meliputi
penciptaan manusia yang telah diberikan akal untuk berfikir, lahirnya ilmu
alamiah, keterbatasan ilmu alamiah, pembagian ilmu pengetahuan dsb. Berikut
pemaparannya.
Ikan Lamprey
Sejenis ikan yang bentuknya panjang & tidak bersisik mirip belut. Walaupun penampilannya menyerupai belut, tapi ini bukanlah belut karena keduanya memiliki banyak perbedaan fisik. Perbedaan fisik pertama bisa dilihat pada kepalanya di mana hewan ini tidak memiliki rahang layaknya belut, namun memiliki mulut berbentuk seperti cakram. Hewan ini juga memiliki 7 buah lubang insang di masing-masing sisi tubuhnya & kerangka dalam yang rawan, sementara belut tidak.

Hewan ini memiliki siklus hidup anadromus yang berarti mereka menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut, namun pergi ke perairan tawar untuk memijah. Saat musim kawin tiba - yang berlangsung pada bulan Maret hingga Juni, hewan ini dewasa akan bermigrasi dalam jumlah besar ke sungai-sungai. hewan ini betina akan melepaskan telur-telur yang jumlahnya mencapai 300.000 butir ke dalam cekungan di dasar sungai yang sudah dibuat oleh pejantan, lalu keduanya mati. Telur dari hewan ini selanjutnya menetas menjadi larva selama 3 - 5 tahun berikutnya. Selama periode tersebut, mata & mulut penghisap dari larva hewan ini secara perlahan berkembang. Sesudah kedua organ tersebut berkembang sempurna, ketika muda hewan ini akan pergi ke laut atau danau & mulai mengkonsumsi darah ikan lain sebagai makanannya.kematangan seksual pada usia 3 tahun & bisa mencapai ukuran maksimal 1 m.
Hewan ini sudah ada pada zaman dahulu dikonsumsi oleh para penduduk Eropa & Asia Timur sebagai makanan. Di era Romawi Kuno & Abad Pertengahan, hewan ini dianggap sebagai makanan kaum elit karena hanya dikonsumsi oleh para bangsawan pada masa itu. Selain untuk dimakan, manfaat lain dari hewan ini untuk manusia adalah sebagai subjek penelitian otak karena karakteristik fisik hewan ini yang terkesan primitif bila dibandingkan dengan hewan-hewan vertebrata lainnya sehingga sistem otak & syaraf dari hewan ini pun relatif sederhana.
Hewan ini tidak selamanya dianggap sebagai hewan yang bermanfaat. Di peternakan-peternakan salmon, hewan ini dianggap sebagai hama karena kerap menyerang & menghisap darah dari ikan-ikan yang dipelihara. Di Amerika Utara, hewan ini juga dianggap sebagai spesies invasif karena kerap menyerang ikan-ikan komersial. Salah satu cara yang banyak dicoba untuk menekan populasi hewan ini di Amerika Utara adalah dengan memakai lamprisida, sejenis racun yang hanya mematikan bagi hewan ini.
Mitos
Baju Hijau di Parangtritis
Asal muasal adanya larangan memakai baju hijau saat
berada di pantai selatan bermula ketika Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan
Mataram ingin mencari kekuatan gaib.
Panembahan Senopati yang bernama Raden Danang Sutawijaya mencari petunjuk untuk bisa mengalahkan Kerajaan Pajang yang dipimpin Joko Tingkir, sekaligus ingin memperluas kekuasaan Mataram. Dia bersemedi di kawasan pantai selatan.
Sutowijoyo kemudian ditemui Ratu Laut Selatan dengan berwujud seorang putri yang sangat cantik jelita, lengkap dengan pakaian berwarna hijau. Sosok Nyi Roro Kidul selalu menampakkan diri dengan baju hijau ketika bertemu dengan Panembahan Senopati.
Keduanya kemudian mengadakan suatu perjanjian gaib, di mana Panembahan Senopati harus menikah dengan Ratu laut Selatan bila ingin kekuasaannya langgeng, makmur, selamat, dan digdaya. Ikatan janji itu ternyata tidak hanya berlaku untuk Sutawijaya, tetapi juga anak-cucu, keturunan, dan raja-raja penerusnya.
Karena setiap kali bertemu Nyi Roro Kidul selalu mengenakan pakaian berwarna hijau, akhirnya Panembahan Senopati membuat pengumuman kepada rakyat Mataram (sekarang Yogyakarta dan Surakarta / Solo) untuk tidak memakai baju hijau saat berada di pantai selatan, seperti parangtritis, parangkusumo, dan lainnya.
Larangan dari titah Raja pendiri Kerajaan Mataram pertama itulah yang sampai sekarang ini dipegang teguh oleh masyarakat. Itulah sejarah, asal-usul atau legenda yang menjadi alasan kenapa ada larangan tidak boleh memakai baju hijau di pantai selatan.
Panembahan Senopati yang bernama Raden Danang Sutawijaya mencari petunjuk untuk bisa mengalahkan Kerajaan Pajang yang dipimpin Joko Tingkir, sekaligus ingin memperluas kekuasaan Mataram. Dia bersemedi di kawasan pantai selatan.
Sutowijoyo kemudian ditemui Ratu Laut Selatan dengan berwujud seorang putri yang sangat cantik jelita, lengkap dengan pakaian berwarna hijau. Sosok Nyi Roro Kidul selalu menampakkan diri dengan baju hijau ketika bertemu dengan Panembahan Senopati.
Keduanya kemudian mengadakan suatu perjanjian gaib, di mana Panembahan Senopati harus menikah dengan Ratu laut Selatan bila ingin kekuasaannya langgeng, makmur, selamat, dan digdaya. Ikatan janji itu ternyata tidak hanya berlaku untuk Sutawijaya, tetapi juga anak-cucu, keturunan, dan raja-raja penerusnya.
Karena setiap kali bertemu Nyi Roro Kidul selalu mengenakan pakaian berwarna hijau, akhirnya Panembahan Senopati membuat pengumuman kepada rakyat Mataram (sekarang Yogyakarta dan Surakarta / Solo) untuk tidak memakai baju hijau saat berada di pantai selatan, seperti parangtritis, parangkusumo, dan lainnya.
Larangan dari titah Raja pendiri Kerajaan Mataram pertama itulah yang sampai sekarang ini dipegang teguh oleh masyarakat. Itulah sejarah, asal-usul atau legenda yang menjadi alasan kenapa ada larangan tidak boleh memakai baju hijau di pantai selatan.
Mantap gann..... Thanks banget ya buat infonya :)
BalasHapus