Perkembagan Kehidupan Manusia

A.  PERKEMBANGAN SEKSUAL DAN ASEKSUAL
1.    Perkembangan Secara Aseksual & Seksual
·       Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual adalah proses reproduksi sel atau organisme tanpa serikat individu yang terpisah. Beberapa organisme bersel melakukan reproduksi aseksual dengan menyalin dan membelah diri melalui proses mitosis. Reproduksi aseksual bekerja dengan baik untuk organisme di lingkungan stabil yang tidak dapat mencari pasangan. Setiap organisme baru secara genetik identik dengan orang tua.
·       Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual adalah proses reproduksi sel atau organisme yang membutuhkan baik jantan dan betina. Kebanyakan mamalia, reptil, burung, serangga, dan ikan mereproduksi melalui reproduksi seksual. Reproduksi seksual dipraktekkan oleh sebagian besar organisme yang memiliki jantan dan betina dan dapat mencari jodoh. Hasil reproduksi seksual pada variasi genetik lebih besar dari reproduksi aseksual.
Karena kurangnya variasi genetik dalam reproduksi aseksual, populasi mereka lebih berisiko terhadap penyakit atau perubahan lingkungan. Organisme yang bereproduksi secara seksual, lebih mampu beradaptasi dengan tantangan ini. Ada beberapa spesies yang dikenal untuk mereproduksi baik secara aseksual dan seksual.
2.    Perkembangbiakan secara Seksual & Aseksual
Secara Seksual
·         Fertilisasi Internal
Peleburan sel gamet jantan dan sel gamet betina terjadi di dalam tubuh hewan betina. Pada mekanisme ini hewan akan dilengkapi dengan alat kopulasi. Alat kopulasi ini akan membantu menghantarkan pertemuan sel gamet. Penis merupakan alat kopulasi pada beberapa jantan, dan vagina alat kopulasi pada hewan betina. Hewan jantan melepaskan berjuta-juta sel gamet melalui alat kopulasi ke dalam alat reproduksi betina. Kemudian sel-sel sperma ini akan “berlari” mencari keberadaan ovum, hanya satu sperma yang dapat membuahi satu telur. Berdasarkan cara perkembangan embrio dibedakan menjadi:
- Bertelur (OVIPAR)
Embrio akan berkembang di luar tubuh induk dengan struktur yang bercangkang. Telur embrio akan dikeluarkan dari tubuh induk. Cangkang ini tersusun atas zat kapur yang melindungi telur embrio dari kehilangan air. Berkembang diluar tubuh tidak mennghalangi perkembangan embrio. Telur embrio telah dilengkapi dengan kantung kuning (yolksacs) yang merupakan nutrisi untuk menyuplai perkembangan embrio selama di dalam cangkang. Hewan memiliki waktu yang bervariasi dalam perkembangan embrionya, hal ini dapat ditujukan dengan ukuran telurnya. Semakin besar ukuran telur maka kantung kuning semakin besar, artinya perkembangan embrio semakin lama. Dibutuhkan panas dalam proses pertumbuhan embrio di dalam cangkang, oleh karena itu, induk akan melakukan suatu cara untuk menghangatkan anaknya di dalam telur. Beberapa induk mengerami telurnya (ayam, burung, unggas lainnya) dan beberapa menguburnya di dalam pasir atau tumpukan serah-serah daun (penyu, ular, dll). Beberapa induk akan menunggu sampai anaknya menetas, dan ada yang meninggalkan anaknya.
- Melahirkan (VIVIPAR)
Embrio berkembang di dalam tubuh induk betina (rahim). Embrio akan mendapat suplai makanan dari pembuluh darah induk melalui hubungan plasenta. Embrio akan berkembang di dalam rahim induk betina dalam masa mengandung yang waktunya sangat bervariasi pada tiap-tiap hewan.
Contoh: sebagian besar mamalia, termasuk manusia.
- Bertelur melahirkan (OVOVIVIPAR)
Suatu kombinasi antara bertelur dengan melahirkan. Pada perkembangan ini, embrio disimpan dalam telur tak bercangkang di dalam tubuh. Telur-telur ini dilengkapi dengan kantung kuning untuk menyuplai perkembangan embrio. Sampai waktu yang ditentukan, telur-telur ini pecah di dalam tubuh induk betina, dan keluar dari tubuh betina.
Contoh: beberapa reptil (kadal, dll).
·         Fertilisasi Eksternal
Peleburan sel gamet jantan (sperma) dan sel gamet betina (ovum) yang terjadi di luar tubuh. Hewan jantan akan merangsang hewan betina untuk menyemprotkan ovum, sedang hewan jantan akan melepaskan sel spermanya di wilayah yang berair. Diperlukan media air untuk memperantai pertemuan kedua sel gamet ini. Oleh karena itu, peleburan macam ini biasanya terjadi pada hewan-hewan di lingkungan akuatik, seperti ikan dan katak. Selain itu, wilayah berair akan melindungi telur-telur embrio dalam masa perkembangannya, hal ini dikarenakan telur embrio yang terbentuk tidak memiliki cangkang dan memerlukan kadar kelembapan yang tinggi. Jika telur-telur ini dipindahkan ke wilayah yang kering (daratan) maka menyebabkan telur-telur ini mengering dan akan merusak perkembangan embrio. Pada beberapa hewan air, telur akan berkembang menjadi bentuk larva bersilia yang akan mengembara menempel di dasar perairan membentuk koloni baru, atau fase sesil (menempel didasar perairan) untuk perkembangan vegetatif. Contohnya ditemukan pada spons, ubur-ubur, dll
Secara Aseksual
·      Tunas (Budding)
Pemisahan individu baru dari tubuh induk. Individu ini terbentuk dari tonjolan pada bagian tubuh induk. Seperti karakteristik dari pertunasan pada umumnya, individu akan tumbuh disekitar posisi induk, sehingga akan terbentuk koloni dari hewan tersebut. Pertunasan biasanya terjadi pada hewan yang sesil (menempel di dasar perairan). Contoh: porifera, Hydra,  dan karang terumbu.
·      Fragmentasi
Terbentuknya individu baru dari potongan-potongan tubuh induk. Hewan yang mampu melakukan fragmentasi memilki daya regenerasi yang tinggi, sehingga tiap potongan dapat tumbuh menjadi individu baru. Contoh: spons, cacing pipih, dan hewan invertebrata lainnya.
·      Membelah Diri (Fussion)
Memisahnya tubuh induk menjadi dua individu yang sama besar.

B.  GEOGRAFI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
1.    Penyebebaran Mahluk Hidup Adalah
Persebaran Komunitas-komunitas di muka bumi. Persebaran tersebut dapat terjadi secara merata bahkan tidak merata. beberapa faktor yang menyebabkan persebaran tersebut tidak merata yaitu Perbedaan iklim, suhu, curah hujan, kelembaban, dan angin.
2.    Pembagian Wilayah Berdasarkan Iklim
·      Daerah Tropik
Terletak disepanjang katulistiwa antara 23 1/2° LU dan 23 1/2°LS, beriklim panas, matahari bersinar sepanjang tahun. Perubahan suhu antara Januari sampai Desember sangat sedikit, curah hujan sangat tinggi, merata sepanjang tahun antara 200-225 cm/tahun.
Dibawah biomanya terdapat ribuan species tumbuhan yang dapat membentuk suatu hutan tropik dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Pohon-pohonnya besar dan tinggi mencapai 20-40 cm
Cabang pohon panjang dan banyak, membentuk naungan pohon yang luas
Didalam naungan pohon hidup tumbuhan yang menempel (epifit)yang melakukan adaptasi dengan lingkungan kering karena hidup dari air dan curah hujan yang dikandung cabang atau dahan tempat menempel
Tanah dibawah naungan, hampir tidak menerima sinar matahari yang menyebabkan tanaman meramat, menjalar keatas, misalnya : rotan
Dibawah lapisan terbawah hidup rumput dan lumut sebagai makanan kecil
Dalam hutan tropis yang lebat, hidup beraneka binatang mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, misalnya burung, kera sampai harimau dan binatang besar lainnya.
Di pedalam daerah tropik lain terdapat beberapa gurun pasir yang kondisinya jauh berbeda dengan lingkungan tropik. Lingkungan abiotiknya : suhu udara siang hari sangat tinggi ±500°C, sedangkan pada malam hari dapat mencapai 0°C. Curah hujan sangat rendah -25 cm/tahun. Kelembapan udara sangat rendah, penguapan air (evaporasi) sangat tinggi, yang secara keseluruhan berakibat pada keadaan tanahnya yang tandus.
Dengan kondisi bioma yang demikian hanya sedikit jumlah spesies tanaman yang mampu tumbuh.
Ciri-ciri tumbuhan di daerah ini : ukuran kecil, tumbuh waktu hujan turun, berbunga dan berbiji dalam ukuran kecil dan tahan lama, tumbuh pada musim penghujan tahun berikutnya. Ada tumbuhan menahun dengan ciri-ciri : daun-daunnnya kecil bahkan ada yang tidak berdaun, dilapisi zat lilin tebal guna mengurangi penguapan, memiliki akar panjang agar mampu menyerap air di lapisan tanah yang dalam.
·      Daerah Subtropik
Terletak di daerah antara 23 1/2°C – 66 1/2°C LU atau LS. Iklimnya disebut iklim sedang.terdapar 4 musim : musim panas (summer), musim gugur (autum), musim dingin (winter) dan musim semi (spring). Curah hujan sepanjang tahun, 75-100 cm/tahun.
Ciri-ciri biomanya : hutannya merupakan hutan luruh, gugurnya daun merupakan persiapan untuk datangnya musim dingin dan bersemi kembali setelah musim dingin selesai. Pada musim dingin terdapat salju. Jumlah tumbuhan di kawasan subtropik lebih sedikit, tanamannya tinggi, jarak antar pohon tidak rapat dan hampir tidak ada perdu di dalamnya.
Di daerah tengah benua terdapat padang rumput, karena curah hujan sedikit. Tingkat curah hujan menyebabkan tumbuhnya bermacam-macam rumput. Tanahnya banyak mengandung humus, karena daun dan rumput cepat mati dan membusuk pada musim gugur.
·      Daerah Kutub
terletak di antara 66 1/2°C -90°C LU atau LS. Pada musim panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam sehari. Pada musim dingin matahari kurang dari 12 jam sehari.
Bioma yang khas didaerah berikilim dingin adalah hutan taiga yang pohonnya terdiri dari satu jenis spesies (homogen). Pohon khasnya adalah konifer. Hewan yang hidup di kawasan taiga adalah moose, beruang hitam, ayak dan marten. Burung berimigrasi dimusim gugur dan dingin.
Lebih ke utara dibelahan Utara terdapat tundra. Lokasinya sekitar kutub, iklimnya disebut iklim kutub. Daerah tundra mendapat sedikit energi radiasi, perbedaan siang dan malam dalam musim panas dan dingin sangat besar. Rumput tumbuh menutupi tanah, tumbuhan berbiji tumbuh kerdil.
Binatang khasnya adalah reender, musk oxen, dan beruang putih (kutub). Guna melindungi diri, jenis ayam, rubah kutub, kelinci salju berbulu warna gelap pada musim panas, sedangkan dalam musim dingin berwarna putih.
3.    Pembagian Wilayah Untuk Binatang
·      Daerah Oriental
Asia Selatan, Asia Tenggara, Indonesia bagian barat dan sebagian wilayah pegunungan Himalaya. Binatangnya adalah  gajah, harimau, kerbau, tapir dan kera.
·      Daerah Australia
Indonesia bagian timur, Australia dan pulau-pulau kecil lainnya. Binatangnya adalah kanguru, kucing, kola, tupai terbang, wombat dan bandicot.
·      Daerah Palaerctic
Asia Utara dan Eropa. Binatangnya adalah reideer, beruang, bison, kaming tanduk besar, keledai liar, kucing kutub, hedgehog.
·      Daerah Etiopian
Benua Afrika. Binatangnya adalah singa, gajah, jerapah, kuda nil dan gorila.
·      Daerah Neutopical
Amerika Selatan. Binatangnya adalah monyet, binatang pemakan semut, tapir, capybara, sloth, kinkijou
·      Daerah Neractic
Amerika Utara. Binatangnya adalah bison, kijang, caribau (sejenis kijang), kucing gunung dan muskok.
Adanya persamaan binatang dari satu wilayah dengan wilayah yang lain menunjukkan dengan jelas bahwa pada mulanya duniamerupakan satu wilayah atau pangea. Karena adanya pergeseran bumi

C.  EKOLOGI DAN DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
1.    IPTEK DAN PERKEMBANGANNYA
a.    Perkembangan IPTEK Dewasa Ini
Perkembangan IPTEK di Indonesia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau biasa kita kenal dengan istilah IPTEK. Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia,baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat bisa di pisahkan dari lembaga pendidikan. Dimana pada abad 20 peran ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berarti bagi lembaga pendidikan. Sehingga pada abad 20 mampu mendorong lebih cepat dalam industri. Informasi,komunikasi,transportasi dan pertanian.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan karena :
1. Masih terbatasnya orang indonesia yang mendapat pendidikan barat terutama pendidikan tinggi.
2. Kurangnya keinginan dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang ada di Indonesia untuk melakukan ahli teknologi
3. Tidak adanya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia itu sendiri,ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia mulai berkembang dimana ditandai dangan adanya perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian seperti lembaga ilmu pengetahuan (LIPI) dan juga badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT)
Realita yang memprihatinkan itu bukan dilihat dari prestasi beberapa bidang IPTEK yang telah di capai seperti penemuan aplikasi teknologi DNA, pemuan bibit padi unggul, pemuan vector medan laju percepatan gerak lempeng teknologi, rancangan bangunan pesawat remotely pilotely piloted vehicle, memperoleh penghargaan internasional fellowship L’oreal-unesco for woman in science,mendapat medali emas pada internasiaonal exhibition of invention new techninique and peroduct memperoleh the first to nobel prize di bidang fisika tingkat SMA , hingga temuan nutrisi baru yang di sebut saputra, yang memang semua itu perlu di syukuri . Tetapi keprihatinan itu muncul pergerakan dampak perkembangan IPTEK itu memang tidak segaris lurus dangan pencipta kesejahteraan masyarakat dalam rangka kebijakan IPTEK secara nasional,
·      Dampak Positif perkembangan IPTEK
1. Memberikan berbagai kemudahan Perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun, dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan alat tradisional, kini sudah menggunakan peralatan mesin.sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah contoh kecil efek positif perkembangan IPTEK di dalam membantu aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mempermudah meluasnya berbagai informasi Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana tanpa informasi kita akan serba ketinggaln. terlebih lagi ketika berbagai media cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau tidak mau harus bisa dan selalu mendapatkan berbagai informasi. Pada masa dahulu, kegiatan pengiriman berita sangat lambat, hal ini di karenakan kegiatan tersebut masih di lakukan secara tradisional baik itu secara lisan maupun dengan menggunakan sepucuk surat. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah hampir punah, dimana perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan kita pun tidak perlu menunggu lama untuk mengirim atau menerima berita.
3. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana hanya orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun seiring dengan perkembangan iptek, peralatan elektronik seperti computer, internet, dan handphone (Hp) sudah menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak hanya orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah umurpun dapat menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan iptek di era globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.
·      Dampak Negative perkembangan IPTEK
1. Mempengaruhi pola berpikir Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan elektronik. Namun ternyata perkembangan tersebut tidak hanya berdampak terhadap pola berpikir anak, juga berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan orang tua. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita di sajikan dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik.
2. Hilangnya budaya Tradisional Dengan berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal, perhotelan dll, mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan yang dulunya lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi pasar modern. Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang sudah mengarah kepada pergaulan bebas.
3. Banyak menimbulkan berbagai kerusakan Indonesia di kenal sebagai Negara yang kaya akan sumber daya alamnya, namun hingga akhir ini, Indonesia lebih di kenal sebagai Negara yang sedang berkembang dan terus berkembang entah sampai kapan. Dan kita juga tidak mengetahui kapan istilah Negara berkembang tersebut berubah menjadi Negara maju. Salah satu contoh kecil yang lebih spesifik adalah beberapa tahun yang lalu sekitar di bawah tahun 2004, kota pekanbaru yang terletak di propinsi Riau, lebih di kenal sebagi kota “Seribu Hutan”, namun dalam waktu yang relative singkat, istilah seribu hutan kini telah berubah menjadi istilah yang lebih modern, yakni kota “Seribu Ruko” di mana dalam waktu yang singkat, perkembangan pembangunan di kota ini amat sangat pesat. Mulaialah berdiri berbagai kegiatan industri, Perhotelan, Mal, dan Gedung-gedung bertingkat serta perumahan berdiri di mana-mana.akibatnya aktifitas tradisional lumpuh, hutan gundul sehingga banyak menimbulkan berbagai macam bencana seperti banjir, tanah longsor serta polusi terjadi di mana-mana. Inilah dampak yang harus di terima masyarakat kita hingga ke anak cucu.
Dengan semakin berkembangannya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia,maka informas, juga komunikasi di indonesia pun sudah berkembang. Di era globalisasi pada masa sekarang ini, kita harus bisa mengenal dan memahami berbagai perkembangan IPTEK, namun masih banyak yang kurang memahami dengan perkembangan IPTEK. Secara jangka panjang, perkembangan IPTEK memberikan arti yang sangat positif, namun di sisi lain, tidak sedikit pula yang membawa dampak negative. 
b.      Tingkatan Teknologi Berdasarkan Penerapannya
·      Teknologi Tinggi ( Hi – tech ). Suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru. Contoh : computer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi dan sebagainya. Cirri – cirri teknologi ini adalah padat modal, didukung rasilitas riset dan pengembangannya, biaya perawatan tinggi, ketrampilan operatornya tinggi dan masyarakat penggunanya ilmiah.
·      Teknologi Madya. Suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederhana dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Ciri teknologi madya adalah tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin. Penerapan teknologi maday ini bersifat setengah padat modal da padat karya, unsur – unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negeri dan keterampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi.
·      Teknologi Tepat Guna. Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di negara – negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana.
2.    PEMENUHAN KEBUTUHAN PRIMER &SEKUNDER
a.    Peran Ilmu Pengetahuan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Primer & Sekunder
·      Pemenuhan Kebutuhan Primer
1.    Sandang
Manusia sebagai mahkluk susila memerlukan pakaian, mula-mula pakaian yang dikenakan hanya untuk menutupi auratnya saja, kemudian pakaian juga berfungsi sebagai melindungi diri dari serangan panas matahari dan udara dingin. Sekarang pakaian memepunya fungsi yang lebih luas lagi yaitu kenyamanan dengan menciptakan jenis yang sesauai dengan kebutuhan, misalnya pakaina kerja, pakaian tidur, pakaian olah raga dan sebagainya, bahkan sekarang orang beranggapan bahwa dapat menunjukan status sosial pakainya. Kebutuhan manusia yang makin meningkat juga mendorong manusia untuk menciptakan tekhologi yang dapat meningkatkan mutu dan jenis bahan pakaian. Sekarang manusia tidak hanya mengadalkkan serat-serat alami untuk membuat bahan pakaian, akan tetapi dapat juga membuat serat-serat sistentis dari pokok-pokok kayu (benag rayon) maupun dari bahan galian seperti sulingan batu bara dan minyak bumi (poliester, polipropilen, polictilen)
2.    Pangan
Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk dapat bertahan hidup. Kebutuhan pangan ini terus meningkat baik kualitas maupun kantitasnya, sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Usaha untuk memenuhi kebutuhan pangan biasnya dilakukan dengan cara ekstensifikasi, yatiu dengan memperluas lahan pertanian, dan dengan intensifikasi yaitu dengan meningkatkan mutu melalui pemilihan bibit yang unggl, cara penggarapan yang lebih baik, pemeliharaan tanaman yang lebih teliti dan pengelolaan pasca panen yang lebih sempurna.
Dengan memeanfaatkan IPA dan teknologi yang makin berkembang manusia dapat menciptakan bibit unggl dengan teknik radiasi, rekayasa genetik dan sebagainya. Penggunaan hormon tumbuhan yang memacu tumbuhnya daun, buanga atau buah lebih lebat dan lebih cepat. Penggunaan mekanisme pertanian juga membantu manusia dalam mengollah lahan dan memungut hasil panen dengan lebih cepat.
Disamping keuntungan yang diperoleh akibat penggunaan teknologi untuk pengolahan lahan pertanian, ada pula dampak negatif yang perlu diwaspadai, yaitu penggunaan racun pemberantas hama tanaman. Racun pembasmi hama tanaman ini ternyata dapat pula membunuh hewan temak, meracuni hasil panen dan akhirnya meracuni manusia itu sendiri.
3.    Papan
Dalam masa yang masih tradisional rumah sangat tergantung pada bahan-bahan yang ada di sekitarnya. Misalnya di daerah pegunungan atap terbuat dari ijuk,  di daerah pantai atap terbuat dari daun rumbia, dan di daerah yang kaya dengan kayu seperti Kalimantan orang membuat atap dengan sirap, di Toraja memekai bambu, sedangkan di Nusa Tenggara menggunakan ilalang. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal, terutama di kota-kota besar, dimana lahan untuk pembangunan rumah semakin sempit, maka manusia berusaha membuat rumah bertingkat dan menggunakan bahan-bahan banguanan yang makin ditingkatkan kualitasnya.
Fungsi rumah juga tidak lagi hanya sekedar untuk bertahan diri dari cuaca yang tidak menguntungkan dan berlindung dari serangan binatang buas, tetapi sudah merupakan tempat tinggal yang memenuhi rasa kenyamanan dan keindahan.
·      Pemenuhan Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder manusia timbul setelah kebutuhan primernya terpenuhi, terutama kebutuhan akibat manusia makin memerlukan hubungan dengan manusia lain. Antara lain diperlukan indrustri untuk memenuhi kebutuhan manusia secara massal, transportasi yang diperlukan untuk mengangkut barang-barang kebutuhan dari satu daerah ke daerah lain atau diperlukan untuk hubungan manusia dari satu daerah ke daerah lain, kesehatan yang makin terjamin, dan sebagainya.
1.    Bidang industri
Teknologi merupakan cara yang harus dilakukan manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhannya yang makin meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya, karena itu diperlukan alih tegnologi (transfer of technology) dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang. Proses pengambilalihan ini memerlukan perhitungan yang matang agar teknologi yang baru dapat diterima dan digunakan oleh masyarakat waktu itu (teknologi yang adaktif). Serta sifatnya melindungi teknologi yang telah ada (teknologi protektif).
Secara positif indrustri memang memberikan kegunaan yang besar bagi manusia, tetapi dampak sampingannya berupa limbah indrustri dapat pula menimbulkan gangguan bagi penduduk yang bertempat tinggal disekitar kawasan industri.
2.    Bidang transportasi
Penemuan roda memegang peranan penting transportasi, karena dengan roda yang bentuknya bundar dapat diperlukan gerakan yang mudah, kemudian dapat dipermudah lagi dengan digunakan binatang penarik, sehingga beban manusia semakin ringan. Setelah ditemukannya mesin yang dapat menggerakan roda, maka transportasi bukan hanya lebih ringan, tetapi juga lebih cepat.
Bersamaan dengan kemajuan di bidang transportasi ini muncul pula dampak-dampak negatif, seperti tercemarnya udara oleh banyaknya kendaraan bermotor, tercemarnya lautan, dan tercemarnya udara olehh sisa pembakaran pesawat udara, yang jumlahnya setiap hari terus bertambah.
3.    Bidang komunikasi
Sebagai makhluk sosial manusia perlu berkomunikasi dengan sesamanya. Cara yang paling sederhana adalah dengan bertatap muka secara langsung, tetapi bila jaraknya jauh tentu diperlukan alat komunikasi.
Salah satu akibat positif dengan majunya komunikasi adalah terjadi deurbanisasi, karena manusia walaupun tinggal juga di daerah pedesaan tidak lagi merasakan ketinggalan bila dibandingkan dengan yang tinggal di kota. Dapat pula dikatakan bahwa dengan majunya komunikasi dan teknologi lainnya, desa-desa menjadi kota dalam pengertian bukan geografis, tetapi teknik sosial, sehingga perdebatan antara desa dan kota makin lama makin kecil .
4.    Kesehatan
Kebutuhan akan kesehatan makin dirasakan oleh manusia, sehingga usaha untuk memerangi penyakit yang menjadi sumber malapetaka makin giat dilakukan. Dengan biologi sebagai ilmu dapat diketahui stuktur tubuh, organ-organ dan cara bekerjanya organ untuk menunjang kehidupan manusia. Dari biologi sebagai ilmu murni in berkembang ilmu terapan yang secara praktis berguna bagi kesejahteraan manusia.
Sementara itu manusia di bumi yang jumlahnya di kota-kota besar makin banyak, mulai timbul penyakit baru yang sifatnya psikhis, antara lain kekalutan mental yang dapat berkembang menjadi frustasi. Kehidupan kota yang keras, tidak mengenal toleransi, sedangkan manusia sendiri makin rakus dan individual, maka gangguan kesehatan yang dikenal dengan sress makin berkembang dalam masyarakat.
b.   Perbedaan Kebutuhan Primer & Sekunder
·      Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sangat harus terpenu, artinya apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan dalam hidupnya.  Contoh: sandang, pangan, papan, pekerjaan.
·      Kebutuhan Sekunder 
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang pemenuhannya setelah kebutuhan primer terpenuhi. Contoh: pendidikan , pariwisata, rekreasi. Kebutuhan tersier Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Contoh: mobil, motor, komputer, handphone, i-pad.
c.    Peranan Iptek Terhadap Bidang Sosial & Budaya
·      Bidang Sosial
Dalam hal ini bidang sosial manusia dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang ada dimasa kini. Manusia memanfaatkan teknologi yang ada untuk berbagai macam keperluaan seperti untuk berkomunikasi, menambah wawasandan menghasilkan uang untuk menghidupi dirinya. Akan tetapi setiap hal yang bernilai positif pasti ada dampak - dampak yang ditimbulkan darinya , seperti halnya kemajuan IPTEK dalam bidang sosial. Ada dampak baik dan dampak buruk, dibawah ini adalah dampak berkembangan IPTEK dalam bidang sosial :
- Dampak Positif
1.Mudahnya berkomunikasi dengan orang-orang yang jarak jauh
2.Waktu dan biaya lebih efisien
3.Mempermudah mencari Informasi yang ingin diketahui sertamenambah wawasan dan pengetahuan
4.Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikankepada masyarakat.
5.Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikandan diterima oleh masyarakat.
- Dampak Negatif
1.Maraknya perilaku menyimpang yang terjadi di kalanganmasyarakat pada dan umumnya dan khususnya remaja
2.Timbulnya kejahatan public
3.Manusia menjadi malas
4.Kurangnya interaksi langsung antara manusia karenamereka lebih senang mengutarakan pembicaraan melaluidunia maya atau jejaringan sosial
·      Bidang Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersamaoleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budayaterbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adatistiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Peran IPTEK.dalam budaya juga berpengaruh cukup besar dalam hal ini tetapi terkadang seseorangmenyalah gunakan IPTEK dalam bidang budaya menjadi tidak baik. Berikut iniadalah dampak perkembangan IPTEK dalam Bidang Budaya :
- Dampak Positif
1.Kita dapat mengetahui budaya - budaya yang ada di Negara - Negara lain
2.Teknologi yang ada dapat dikolaborasikan dengan budaya - budaya yang ada
3.Dapat menshare budaya yang ada di Negara masing – masing
4.Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupansebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yangdisiplin, tekun dan pekerja keras.
- Dampak Negatif
1.Budaya yang ada bisa diklaim oleh Negara lain
2.Dapat merubah budaya yang telah ada karena perkembanganIPTEK yang cukup pesat
3.Kehilangan jati diri budaya yang ada di Negara tersebut
4.Hilangnya semangat Nasionalisme

Sumber :
Drs.. Jasin, Maskoeri, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: PT Raja Grafindo, 1995
Mas’ud, Ibnu, Joko Puryono, Ilmu Alamiah Dasar, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998
Purnaman, Heri, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: PT. Rineka Ilmu 1997
Harmoni, Ati. 1992. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : Universitas Gunadarma










Komentar

Postingan Populer